S Curve atau Time Schedule Proyek Excel Kurva S adalah alat penting yang digunakan dalam manajemen proyek untuk memvisualisasikan dan memantau kemajuan proyek dari waktu ke waktu. Kurva S ini merepresentasikan distribusi kumulatif dari biaya atau usaha terhadap waktu, yang membantu dalam mengidentifikasi apakah proyek berjalan sesuai jadwal, di depan jadwal, atau tertinggal. Penting untuk dipahami bahwa penggunaan Kurva S dalam format Excel memberikan fleksibilitas dan aksesibilitas yang tinggi dalam analisis data proyek. Dengan Excel, pengguna dapat dengan mudah menginput data, melakukan perhitungan, dan menghasilkan visualisasi yang jelas dan informatif.
Secara argumentatif, penggunaan Kurva S dalam manajemen proyek tidak hanya membantu dalam pengawasan dan pengendalian proyek, tetapi juga dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat. Misalnya, ketika terjadi penyimpangan dari rencana awal, manajer proyek dapat dengan cepat mengidentifikasi masalah dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan. Lebih dari itu, Kurva S juga memainkan peran edukatif yang signifikan bagi para pemangku kepentingan proyek. Mereka dapat melihat gambaran umum kemajuan proyek tanpa perlu terjebak dalam rincian teknis, sehingga memungkinkan komunikasi yang lebih efektif dan transparan.
Oleh karena itu, mengintegrasikan Kurva S dalam Excel menjadi bagian tak terpisahkan dari praktik terbaik dalam manajemen proyek modern. Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan akurasi pemantauan proyek, tetapi juga memberikan alat yang kuat untuk analisis mendalam dan pelaporan yang dapat dipahami oleh berbagai pihak. Kurva S, dengan segala manfaatnya, menjadi esensial dalam memastikan proyek berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai hasil yang diinginkan.
Pentingnya Time Schedule dalam Proyek Konstruksi
Time schedule dalam proyek konstruksi merupakan suatu dokumen yang sangat penting karena menentukan jalannya proyek secara rinci dan terstruktur. Dokumen ini mencakup beberapa aspek yang kompleks dan detail, yang meliputi:
Time Schedule Proyek terhadap Area Perusahaan:
Ini mencakup penentuan waktu pelaksanaan proyek yang berhubungan dengan lokasi atau area spesifik di dalam perusahaan. Misalnya, proyek yang dilaksanakan di berbagai lokasi fisik atau cabang perusahaan yang berbeda akan memiliki penjadwalan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan di masing-masing area tersebut.
Time Schedule Proyek terhadap Jenis Kontrak:
Jenis kontrak yang digunakan dalam proyek mempengaruhi time schedule secara signifikan. Misalnya, kontrak lump sum (harga tetap) akan memiliki jadwal yang berbeda dengan kontrak unit harga atau waktu dan bahan. Setiap jenis kontrak memiliki karakteristik yang memerlukan pendekatan waktu yang unik dalam pelaksanaannya.
Time Schedule Proyek terhadap Item Pekerjaan:
Dokumen time schedule ini sangat detail dalam menghubungkan dengan item-item pekerjaan yang tercantum dalam BOQ (Bill Of Quantity). BOQ menguraikan dengan detail analisa setiap jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam proyek, termasuk spesifikasi teknis dan kuantitas yang dibutuhkan. Time schedule harus memperhitungkan urutan dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap item pekerjaan ini dengan tepat waktu dan efisiensi.
Dengan memperhatikan ketiga aspek di atas, time schedule proyek konstruksi tidak hanya menjadi alat untuk mengatur waktu pelaksanaan, tetapi juga sebagai panduan operasional yang komprehensif bagi semua pihak yang terlibat dalam proyek. Detail yang akurat dan pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan proyek serta kontrak yang digunakan sangat diperlukan untuk menyusun time schedule yang efektif dan berhasil memastikan proyek berjalan sesuai rencana.
Contoh Time Schedule Proyek Excel
S Curve Time Schedule Proyek Excel
Proyek konstruksi umumnya pakai Kurva S untuk kontrol. Jadwal waktu hebat dipantau dengan metode ini. Untuk kontrol kemajuan, menggunakan Kurva S, Bar Chart, dan Earned Value Concept adalah biasa.
Kurva S adalah cara kontrol kemajuan proyek yang terkenal di industri konstruksi. Teknik ini jelas, gabungkan earned value dengan grafik batang. Ini bantu pantau kemajuan kerja dibandingkan rencana, akan kelihatan jika ada yang tak sesuai.
Intisari
Kurva S adalah alat penting untuk kontrol proyek konstruksi.
Kurva S gabung nilai hasil dan grafik, memudahkan monitor kemajuan.
Manajer proyek pakai Kurva S untuk melihat kinerja dan rencana.
Pakai Kurva S, Bar Chart, dan Earned Value Concept untuk kontrol proyek.
Menjadi penting, jadwal waktu proyek menandakan keberhasilan.
Pengenalan Kurva S dalam Proyek Konstruksi
Kurva S adalah grafik yang menunjukkan kemajuan proyek sepanjang waktu. Grafik ini dibentuk seperti huruf S. Pada awalnya, kemajuan proyek lambat. Lalu, di tengah-tengah, kemajuannya cepat. Menuju akhir, kemajuannya pelan lagi.
Kurva S membantu manajer proyek memantau dan mengontrol kemajuan pekerjaan. Ini dilakukan dengan membandingkan rencana dengan realisasi. Kurva ini memberi gambaran visual tentang performa proyek. Ini sangat membantu untuk mengenali masalah awal dan mengambil tindakan korektif.
Definisi Kurva S
Kurva S adalah cara visual untuk melihat kemajuan proyek dari waktu ke waktu. Ini membantu manajer proyek dalam pemantauan dan pengendalian proyek. Lewat kurva S, mereka bisa membandingkan rencana dengan apa yang sudah terjadi.
Analisa jaringan kerja juga jadi lebih efektif karena rangkaian kegiatan yang terkait bisa direncanakan dengan baik.
Manfaat Kurva S dalam Pengendalian Proyek
Manfaat utama Kurva S adalah membantu dalam pengendalian proyek. Ini termasuk mengurangi penyimpangan selama proyek berlangsung. Aktivitas pengendalian melibatkan supervisi, inspeksi, dan tindakan koreksi.
Lebih lanjut, Kurva S memberikan informasi visual tentang kinerja proyek. Ini penting untuk mengenali masalah dini dan mengambil tindakan korektif tepat waktu.
Tiga aspek penting dalam manajemen proyek konstruksi dikenal sebagai triple constraint: biaya, mutu, dan waktu. Kurva S membantu manajer proyek dalam pemantauan kemajuan proyek. Dengan membandingkan rencana dengan realisasi, manajer dapat lebih efektif mengontrol proyek.
Keterlambatan dalam proyek konstruksi dapat mengakibatkan peningkatan biaya dan waktu operasional pembangunan.
Karena itu, kurva S sangatlah penting. Ia membantu manajer proyek mencegah masalah dan mengambil tindakan korektif.
Prinsip Dasar Kurva S
Kurva S menggambarkan kemajuan pekerjaan secara terperinci dalam waktu. Di awal, progresnya lambat tapi nanti akan lebih cepat. Kemudian, pada pertengahan, memperlihatkan loncatan signifikan, sebelum melambat lagi menuju akhir. Pola ini mencerminkan bagaimana sumber daya digunakan dan pekerjaan selesai dalam proyek.
Manfaat kurva S sangat banyak dalam manajemen proyek. Dapat menunjukkan apakah proyek kita sedang dijalani dengan baik atau malah terlambat. Hal ini juga berguna untuk memahami bagaimana teknologi diadopsi oleh pasar, dari mulai hingga populer. Konsepnya bahkan dipakai dalam ilmu sosial untuk menjelaskan sebaran inovasi atau bahasa di masyarakat.
Metode ini juga membantu dalam model penyebaran penyakit dan menentukan perkiraan penjualan. Namun, ada yang berpendapat bahwa cara mereka menggambarkan pekerjaan harus sama dengan dokumen perencanaan selama konstruksi.
Pembuatan kurva S yang akurat membutuhkan penjadwalan yang baik dan perhitungan ketergantungan tugas. Perlu diperhatikan berbagai faktor yang bisa mempengaruhi bentuk kurva, termasuk pengiriman material dan tugas bersamaan.
Kurva S dalam konstruksi memberi gambaran jelas. Tentang kapan proyek dimulai dan selesai, serta kapan tugas khusus harus selesai6. Ini penting untuk pengelolaan keuangan, memperkirakan persentase kemajuan pada waktu tertentu dan anggaran yang diperlukan.
Dalam manajemen proyek, fungsi kurva-S digunakan untuk menilai kemajuan proyek dari waktu ke waktu, termasuk penilaian apakah proyek berada di jalur yang tepat atau tertinggal.
Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept)
Konsep nilai hasil (earned value concept) membandingkan kinerja proyek dengan anggaran. Ini membantu manajer proyek melacak apakah proyek mereka on target.
Persamaan Nilai Hasil
Persamaan nilai hasil: Nilai Hasil = (Persentase Penyelesaian) x Biaya.
Ini menunjukkan sejauh mana proyek berjalan dibanding anggaran. Dapatkan info penting ini, manajer proyek bisa mengelola proyek lebih baik.
Istilah
Definisi
Budgeted Cost Of Work Performed (BCWP)
Nilai yang mewakili pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan anggaran. Dihitung dengan formula: BCWP = (% Pekerjaan Selesai) x (Total Anggaran).
Budgeted Cost Of Work Scheduled (BCWS)
Nilai yang mewakili anggaran untuk suatu paket pekerjaan, terkait dengan jadwal pelaksanaan.
Actual Cost Of Work Performed (ACWP)
Biaya aktual dari pekerjaan yang telah diselesaikan.
Cost Variance (CV)
Selisih antara BCWP dan ACWP. Dihitung dengan formula: CV = BCWP - ACWP.
Schedule Variance (SV)
Selisih antara BCWP dan BCWS. Dihitung dengan formula: SV = BCWP - BCWS.
Cost Performance Index (CPI)
Indeks yang menunjukkan efisiensi biaya. Dihitung dengan formula: CPI = BCWP / ACWP.
Schedule Performance Index (SPI)
Indeks yang menunjukkan efisiensi jadwal. Dihitung dengan formula: SPI = BCWP / BCWS.
Estimate To Completion (ETC)
Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Dihitung dengan formula: ETC = (Total Anggaran - BCWP) / CPI.
Estimation All Cost (EAC)
Perkiraan total biaya proyek. Dihitung dengan formula: EAC = ACWP + ETC.
Manajer proyek bisa memantau kinerja proyek dengan konsep nilai hasil. Dengan ini, mereka bisa mengidentifikasi dan mengatasi masalah cepat.
Pola Pengeluaran Sumber Daya dalam Proyek
Proyek konstruksi sering memulai pengeluaran sumber daya dengan lambat. Kemudian, kebutuhannya tumbuh dan mencapai puncak. Akhirnya, pengeluaran tersebut mulai menurun menjelang proyek berakhir. Ini seperti kemajuan proyek yang tergambar dalam bentuk kurva S.
Dalam penelitian, ditemukan aspek penting yang memengaruhi analisis proyek konstruksi. Termasuk, data yang tersedia, tujuan analisis yang jelas, dan pemilihan teknik yang tepat. Manajemen proyek dibahas sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, hingga pengendalian sumber daya untuk mencapai tujuan jangka pendek.
Studi menekankan manajemen waktu dan biaya sebagai kunci keberhasilan proyek. Contohnya, dalam sebuah proyek di Medan, manajemen waktu dan biayanya belum sesuai teori. Meski demikian, proyek ini masuk kategori "layak" menurut penilaian keseluruhan.
Ada juga kasus proyek yang mengalami percepatan tapi berakhir terlambat. Keterlambatan bisa disebabkan oleh kekurangan pekerja, cuaca buruk, dan libur nasional.
Mengetahui pola pengeluaran sumber daya dan faktor yang memengaruhi proyek penting untuk kesuksesan proyek. Hal ini membantu dalam manajemen proyek dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Langkah-langkah Menyusun Kurva S
Langkah pertama, kita harus tentukan waktu pelaksanaan pekerjaan. Ini didasarkan pada kapan proyek selesai atau seberapa besar volumenya. Kemudian, kita buat tabel dengan detail pekerjaan, waktu, biaya, dan bobotnya. Bobot pekerjaan adalah perbandingan biaya pekerjaan dengan biaya total proyek.
Tetapkan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Mula-mula dalam membuat kurva S adalah menentukan waktu pekerjaan. Ini tergantung pada kapan proyek harus selesai atau ukuran volumenya. Menetapkan waktu ini penting untuk mendesain kurva S dan perencanaan proyek keseluruhan.
Buat Tabel Uraian Pekerjaan, Durasi, Biaya, dan Bobot
Setelah itu, buatlah tabel detil pekerjaan, waktu, biaya, dan bobotnya. Bobot dihitung dari perbandingan biaya pekerjaan dengan total biaya proyek. Tabel ini krusial untuk kurva S dan kontrol proyek.
Item Pekerjaan
Durasi (hari)
Biaya (Rp)
Bobot (%)
Pekerjaan 1
30
100.000.000
20
Pekerjaan 2
45
150.000.000
30
Pekerjaan 3
60
250.000.000
50
Dengan tabel teliti ini, Anda bisa mengerti detail pekerjaan proyek. Info ini sangat membantu dalam mengembangkan kurva S dan pengawasan proyek.
Pembuatan tabel ini kunci dalam membuat kurva S. Ini tunjukkan rencana pekerjaan dan sumber daya yang diperlukan.
Ikuti langkah-langkah ini, Anda bisa buat kurva S komunikatif dan informatif. Ini membantu update stakeholder tentang kemajuan proyek.
Tetapkan Urutan Pelaksanaan Kegiatan
Mengurutkan tahapan pelaksanaan kegiatan sangat penting dalam Kurva S. Ini cara menyesuaikan pekerjaan berdasarkan karakteristik dan ketergantungan. Dengan mengatur urutan ini, proyek dapat berjalan lebih efisien.
Untuk menetapkan urutan pelaksanaan kegiatan, lakukan langkah ini:
Identifikasi semua item pekerjaan proyek.
Pilih pekerjaan prioritas yang harus selesai dulu sebelum yang lain.
Gambar diagram alur untuk melihat urutan kerja dengan jelas.
Perhitungkan hal lain seperti sumber daya dan waktu.
Pilih urutan pelaksanaan yang paling optimal setelah semua dipikirkan.
Menentukan urutan kerja yang benar membantu proyek tetap sesuai rencana. Ini juga mengurangi risiko masalah atau keterlambatan. Mengerti bagaimana proyek mengalir sangat penting dalam menggunakan Kurva S.
Diagram di atas adalah contoh untuk proyek konstruksi. Ini membantu manajer melihat hubungan antar pekerjaan. Dengan melihat diagram ini, mereka bisa menemukan cara paling efisien menjalankan proyek.
Tetapkan Durasi Tiap Item Pekerjaan
Durasi pekerjaan ini diperkirakan berdasarkan waktu pada setiap tugas. Ini termasuk volume kerja, cara bekerja, dan sumber daya yang kita punya. Penjadwalan membantu kita mengontrol waktu dan cara pakai sumber daya dengan baik.
Ada langkah khusus untuk menetapkan durasi pekerja:
Periksa volume pekerja, cara konstruksi, dan apa sumber daya yang bisa kita gunakan.
Temukan faktor apa aja yang bisa mempengaruhi lama waktu kerja. Termasuk cuaca dan bahan-bahan yang tersedia.
Hitung kira-kira berapa lama setiap pekerjaan butuh waktu. Ini dengan memperhitungkan faktor-faktor sebelumnya.
Atur durasi kita kerja menurut perkiraaan tadi dan sumber daya yang ada.
Mengatur durasi pekerja dengan baik adalah kunci. Ini membuat Kurva S kita jadi lebih nyata. Ini juga bagus untuk kontrol proyek. Perbedaan antara rencana dan kenyataan menunjukkan keterlambatan. Perbedaannya makin besar tiap minggunya.
Kita harus pikirkan banyak faktor saat atur durasi pekerja. Ini biar rencana kita jadi lebih akurat dan kita bisa kontrol proyek dengan baik.
Kuesioner menunjukkan faktor apa aja yang suka bikin proyek telat. Ini pake metode AHP.
Ganti rencana dengan bobot 2.19.
Faktor lingkungan dengan bobot 1.54.
Cukup pekerja dengan bobot 0.98.
Susah dapetin bahan dengan bobot 0.89.
Alat terbatas dengan bobot 0.57.
Masalah duit dengan bobot 0.46.
Memikirkan semua faktor ini bantu kita atur durasi kerja lebih akurat. Dan jaga kontrol proyek lebih baik 2.
Coba bayangkan kasus proyek konstruksi. Waktunya direncanakan 24 minggu (165 hari). Tapi akhirnya 26 minggu (189 hari), terlambat 14 hari (9.3%)3. Setelah dievaluasi, durasi yang tepat nya 22 minggu. Kita tambah lembur dan pekerja.
Nemuin durasi pekerja yang pas sangat penting. Ini kunci buat buat Kurva S dan kontrol proyek jadi lebih bagus.
Hitung Bobot Pekerjaan
Di dalam proyek konstruksi, kita hitung bobot tiap pekerjaan dengan cara sederhana: Bobot (%) = (Biaya setiap pekerjaan/Biaya total) x 100%. Ini menunjukkan seberapa besar pekerjaan bisa mempengaruhi biaya total proyek. Bobot ini sangat penting untuk pengendalian biaya.
Persamaan Bobot Pekerjaan
Memberi bobot pada setiap pekerjaan itu penting buat Kurva S. Bobot biaya per pekerjaan itu diukur jadi persentase. Ini buat ngecek biaya total yg dibutuhkan untuk setiap pekerjaan.
Bobot total biaya setiap pekerjaan harus 100%. Ini agar rencana biaya bisa konsisten.
Pembuatan Kurva S juga penting buat ngecek progres kerja sama rencana. Mengukur biaya setiap periode itu krusial. Dan, software seperti MS Project membantu neraca antara rencana dan kenyataan, sementara Kurva S memantau bobot biaya.
Kurva S ngasih tahu status proyek. Ini bantu hindari keterlambatan atau bantu gerak lebih cepat. Salah satu keuntungan adalah ada tanda bahaya yang keliatan jelas, seperti keterlambatan atau percepatan mendadak saat dekat selesai.
Jenis Pekerjaan
Biaya (Rp)
Bobot (%)
Pekerjaan Persiapan
50.000.000
10%
Pekerjaan Struktur
200.000.000
40%
Pekerjaan Arsitektur
150.000.000
30%
Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
100.000.000
20%
Total
500.000.000
100%
Kurva S gunanya buat gambarkan data penting proyek seperti biaya. Ini membantu alokasi sumber daya di tahapan yang penting.
Kurva S bantu proyek tetap sesuai rencana. Tapi, pakainya harus hati-hati. Kesalahan bisa berbahaya jika tidak diperhatikan betul.
Buat Diagram Batang
Langkah pertama setelah mengatur durasi pekerjaan adalah membuat diagram batang. Panjang tiap batang menunjukkan durasi pekerjaan. Ini membuat kemajuan pekerjaan terlihat jelas. Microsoft Word punya fitur mudah untuk buat grafik. Ini membantu manajemen proyek konstruksi.
Membuat diagram batang sangat penting. Ini bagian kunci dari laporan proyek. Diagram ini bisa membantu analisis dan pemantauan proyek. Pembangunan bidang konstruksi jadi lebih terorganisir dan mudah dimengerti.
Sebagai contoh, proyek pembangunan flat di Tanimbar punya anggaran 25 miliar rupiah. Waktu pelaksanaan adalah 240 hari. Diagram batang digunakan untuk memperlihatkan durasi tiap pekerjaan.
Wabah Covid-19 mempengaruhi proyek ini. Kemajuannya hanya 30,57%. Durasi proyek jadi 485 hari. Teknik LoB membantu memperbaiki kurva proyek. Sekarang, proyek butuh waktu 228 hari lagi untuk selesai.
Diagram batang yang detail sangat membantu. Ini cara terbaik untuk pantau kemajuan proyek. Memudahkan manajemen membuat keputusan yang tepat.
Tentukan Persentase Kemajuan Pekerjaan
Menetapkan kemajuan proyek setiap hari, minggu, atau bulan sangat penting. Persentase kemajuan dihitung dengan membagi tugas sesuai waktunya. Lalu, angka ini diletakkan dalam diagram batang.
Tim proyek menetapkan waktu dan bobot untuk setiap tugas. Dengan mengetahui bobot ini, kemajuan bisa dipantau dengan lebih baik.
Analisis tiap hari diperlukan untuk menghitung berapa lama tugas itu selesai. Di diagram batang, bobot tugas diubah menjadi persentasenya.
Persentase kemajuan juga bisa dilihat di diagram Kurva S untuk keseluruhan proyek. Ini membantu dalam memantau setiap tugas dan proyek secara umum.
Penting bagi manajemen proyek untuk merencanakan bobot tiap minggu. Mereka menggunakan metode Precedence Diagramming (PDM) untuk rincian tugas dan jadwal.
Menetapkan jadwal selesai yang bagus butuh analisis tugas yang teliti dalam PDM.
Indikator
Nilai
Planned Value (PV)
Rp. 20.145.003.680
Earned Value (EV)
Rp. 14.836.795.210,32
Schedule Performance Index (SPI)
0,7365
Di UPI Serang, studi mengenai pembangunan gedung menemukan metode Kurva S efektif. Mereka menemukan bahwa proyek terbaik selesai dalam 14 minggu, biaya optimalnya Rp. 2,978,065,749.13.
Penelitian itu menggunakan WBS dan aplikasi seperti Primavera dan Excel untuk Kurva S. Mereka menemukan empat kurva kendali dengan metode Kurva S.
Penekanan studi adalah manajemen jadwal yang tepat untuk proyek yang sukses. Mereka menggunakan WBS dan software seperti Primavera dan Excel untuk analisis mendalam dan memantau kemajuan.
Pemantauan yang baik sangat penting untuk pengendalian biaya dan proyek berhasil26. Analisis ini mencari durasi dan biaya terbaik dengan WBS dan Kurva S.
Studi juga termasuk perhitungan Faktor Bobot untuk evaluasi proyek.
Jumlahkan Kemajuan Pekerjaan per Satuan Waktu
Proyek konstruksi perlu dipantau rutin. Menyusun kurva S merupakan cara umum. Ini membantu kita lihat kemajuan pekerjaan tiap waktu.
Kita hitung bobot rencana setiap waktu dan jumlahkan. Penjumlahan ini memberi kita kemajuan pekerjaan per waktu. Kita bisa lihat apakah proyek kita terlambat atau sesuai rencana.
Satuan Waktu
Bobot Rencana
Bobot Realisasi
Persentase Kemajuan
Minggu 1
5%
4%
80%
Minggu 2
10%
8%
80%
Minggu 3
15%
12%
80%
Minggu 4
20%
16%
80%
Dengan jumlahan bobot rencana dan realisasi, kita dapat tahu kemajuan proyek. Info ini berguna buat pemantauan dan koreksi jika dibutuhkan.
Data ini lalu bisa jadi grafik kurva S. Grafik ini tunjukkan progres proyek. Kurva S membantu manajer proyek temukan masalah dan ambil keputusan tepat.
Pantau kemajuan kerja secara berkala sangat penting. Hal ini membolehkan manajer proyek reaksi cepat. Tujuannya, proyek tetap berjalan sesuai rencana dan selesai tepat waktu.
Akumulatif Kemajuan Pekerjaan per Satuan Waktu
Kemajuan kerja harian, mingguan, atau bulanan dijumlahkan untuk total kemajuan. Ini membentuk kurva S antara nilai 0-100% berdasarkan waktu.
Untuk membuat Kurva "S" Realisasi, kita nilai pekerjaan kontraktor. Ini termasuk semua jenis kerja. Data kumulatif untuk persentase kerja membantu dalam manajemen material dan biaya. Kita gunakan data ini untuk membuat Kurva S Realisasi.
Kurva "S" Rencana melibatkan pembagian bobot persentase untuk setiap pekerjaan). Kami timbang dengan lama waktu yang dibutuhkan sesuai jadwal.
Kurva S menunjukkan biaya, tenaga kerja, atau persentase kerja selesai. Biasanya, bentuknya seperti huruf "S" karena proyek lambat di awal, cepat, dan lambat lagi di akhir.
Pengukuran kemajuan proyek melibatkan bobot aktivitas dan uang yang dikeluarkan. Aktivitas dibagi sepanjang jadwal hingga 100% selesai.
Waktu untuk setiap aktivitas dihitung berdasarkan volume pekerjaan dan kecepatan konstruksi. Misalnya, waktu pembuatan tembok bata bisa dihitung dengan cara ini.
Pekerjaan ini butuh 347 hari kerja dan dana sekitar IDR 8.290.900.557,00 termasuk PPN 10%. Perhitungan biaya menggunakan rumus P1 = V.d.KSDM dan Volume x HSP = Total biaya.
Dalam merencanakan Kurva S, kita temukan bobot biaya tiap tugas. Lalu bagikan dengan durasinya dan jumlahkan per periode waktu.
S Curve, Kurva S Pengendalian Proyek
Kurva S adalah alat yang menunjukkan kemajuan proyek dari awal hingga akhir. Ini berguna bagi manajer proyek untuk mengontrol dan menyesuaikan jalannya pekerjaan. Dibandingkan metode lain seperti CPM dan PDM, Kurva S dinilai lebih efektif.
Jadwal proyek sangat penting dalam manajemen waktu. Ia membantu tim mengalokasikan waktu dengan baik untuk hasil terbaik. Di samping itu, penjadwalan juga memudahkan koordinasi secara sistematis dan realistis.
Pada Proyek Pembangunan Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta, terjadi keterlambatan 14 hari dari 24 minggu rencana aslinya. Namun, setelah direschedule dan dipercepat, proyek berhasil selesai dalam 22 minggu. Proses ini, sayangnya, menambah biaya dalam bentuk lembur dan penambahan pekerja.